Mengenal Ahlussunnah Wal Jama’ah
Dalam kitab Risalah Ahlissunnah Wal Jamaah, Kyai Hasyim Asy’ari menjelaskan bahwa sebelum tahun 1330H, Umat Islam Nusantara pada mulanya adalah satu madzhab, dan memiliki metode pengambilan hukum yang sama. Dalam fiqih mengambil Imam Syafi’i, dalam teologi mengambil dari Imam Abu Hasan al-Asy’ari, dan dalam Tashawuf mengambil Imam Ghazali dan Juned al-Baghdadi.
Madzhab aqidah yang kemudian dikenal dengan aqidah Asy’ariyah ini diikuti oleh mayoritas ulama ahli hadits ternama dan ulama fiqih utama seperti Al-Baihaqi, Al-Baqilani, Al-Qusyairi, Al-Juwaini, Al-Ghazali, Fakhruddin Al-Razi, Al-Nawawi, Al-Suyuti, Izzuddin bin Abdissalam, Taqiuddin Al-Subki, Ibnu Asakir, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Ibnu Aqil Al-Hanbali, dan Ibnul Jauzi. Mereka meliputi ulama dari berbagai madzhab fiqih Syafi’i, Maliki, Hanafi dan sebagian Hanbali. – fatihsuhud.net
Definisi Ahlussunnah Wal Jamaah Menurut Muktamar Ulama Islam
Pada tanggal 25 sampai 27 Agustus 2016 diadakan muktamar ulama Islam yang diadakan di Grozny, Chechnya. Muktamar yang dihadiri oleh Syaikh Al-Azhar, para mufti dari berbagai negara dan para ulama dari seluruh dunia termasuk Habib Umar bin Hafidz Yaman ini mengambil tema “Man Hum Ahlussunnah Wal Jamaah? (Siapa Ahlussunnah Wal Jamaah itu?).”
Pada akhir acara, muktamar yang dikenal dengan sebutan Muktamar Chechnya ini menghasilkan sejumlah keputusan antara lain tentang definisi Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai berikut:
“Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah Asy’ariyah dan Maturidiyah “diantaranya para ahli hadits yang berkeyakinan tafwidh (pasrah) pada ayat-ayat mutasyabihah” dalam akidah, empat mazhab Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali dalam fikih, serta ahli tasawuf yang murni –ilmu dan akhlak—sesuai manhaj Imam Junaid dan para ulama yang meniti jalannya. Itu adalah manhaj yang menghargai seluruh ilmu yang berkhidmah kepada wahyu (Al-Quran dan Sunnah), yang telah benar-benar menyingkap ajaran-ajaran agama ini dan tujuan-tujuannya dalam menjaga jiwa dan akal, menjaga agama dari distorsi dan penyimpangan oleh tangan-tangan jahil, menjaga harta dan kehormatan manusia, serta menjaga akhlak yang mulia.”
– chechnyaconference.org