Benchmark Hard Disk dengan HDTune
Benchmark hard disk bertujuan untuk mengukur performa atau kecepatan hardisk dengan melakukan pengukuran terhadap beberapa parameter seperti transfer rate dan acces time. Hasil dari pengukuran ini diharapkan bisa kita gunakan sebagai acuan apakah sebuah hardisk masih layak digunakan atau tidak.
Salah satu tools favorit saya untuk melakukan benchmark hard disk ini adalah aplikasi HD Tune Free Edition. HD Tune bisa kita gunakan untuk mem-benchmark hard disk dengan melakukan beberapa pengukuran terhadap transfer rate, acces time , burst rate dan CPU usage. Selain itu kita juga bisa melihat informasi dan besaran teknis hardisk, status kesehatan hardisk, melakukan surface test dan memonitor temperature.
Salah satu kekurangan aplikasi HD Tune adalah tools versi gratis ini sudah sejak lama tidak mengalami update lagi, dan untuk pengukuran transfer rate kita hanya bisa mengukur kecepatan baca saja. Meskipun demikian tools ini tetap saya rekomendasikan untuk digunakan sebagai salah satu software gratis benchmark hardisk.
Benchmark Hard Disk dengan HDTune
Untuk melakukan benchmark hard disk, pertama kita download terlebih dahulu aplikasi ini dari situsnya www.hdtune.com. Install dan jalankan aplikasi ini, pada tab Benchmark, klik tombol Start untuk memulai membenchmark hardisk. Berikut screenshoot ketika saya membenchmark hardisk Seagate SATA 250 GB:
Seperti telah disebutkan diatas, terdapat 4 parameter yang di ukur pada waktu melakukan benchmark hardisk ini, yaitu:
- Transfer Rate, yaitu kecepatan baca dan tulis pada keseluruhan area harddisk. Karena yang diukur hanya kecepatan baca saja, maka nilai transfer rate disini adalah adalah kecepatan hardisk mengirimkan data ke komputer. Kecepatan baca diukur dalam Megabyte per second (MB/sec). Nilai transfer rate maksimum, minimum dan rata-rata ditampilkan di sebelah kanan. Garis biru pada grafik menunjukkan kinerja membaca seluruh disk. Semakin besar nilai average yang didapat berarti performa hardisk semakin baik.
- Access Time, waktu yang diperlukan untuk dapat mengakses data yang dibutuhkan, dari keadaan idle (diam) hingga mendapatkan data tersebut. Waktu akses rata-rata diukur dan ditampilkan dalam milisecon (ms). Acces Time pada grafik ditampilkan sebagai titik-titik kuning dimana semakin kecil nilainya menunjukkan kinerja hardisk yang semakin cepat.
- Burst Rate, adalah kecepatan tertinggi (dalam Megabyte per second) di mana data dapat ditransfer dari interface drive (misalnya IDE, SATA atau SCSI) ke Sistem Operasi.
- CPU Usage, menunjukan berapa banyak kebutuhan CPU yang diperlukan system untuk membaca data dari hardisk, dihitung dalam % (persen), semakin kecil nilainya, maka beban CPU yang dipakai harddisk tersebut semakin kecil.
Dari tampilan transfer rate pada grafik kita dapat mendeteksi masalah intermiten pada hard disk. Hardisk (non SSD) yang normal akan menunjukkan tampilan grafik seperti gambar diatas.
Sedangkan gambar dibawah ini adalah salah satu contoh grafik yang dihasilkan oleh hardisk yang rusak, perhatikan bagaimana kecepatan turun menjadi hampir nol di beberapa titik selama pengujian.
Setelah melakukan bechmark hardisk, hal yang perlu kita ketahui juga adalah masalah “kesehatan hardisk”, klik tab Health dan kita akan melihat berbagai parameter yang (bagi saya) lebih rumit, seperti gambar dibawah:
Dari gambar diatas secara garis besar kita bisa mengetahui status kesehatan hardisk, apakah masih OK atau FAILED, informasi tentang lamanya Power On Time atau work time hardisk, misalnya dalam gambar diatas hardisk yang saya benchmark sudah beroperasi selama 1653 jam.
Demikianlah cara benchmark hard disk dengan menggunakan aplikasi HD Tune Free Edition ini, semoga ada manfaatnya.